BAB 4
Proses Kognitif
Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari :
Sensasi – persepsi – perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori -
motivasi
1. Sensasi
* Sensasi berasal dari kata “sense”, yang berarti alat penginderaan yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Dalam sensasi, fenomena yang terjadi akibat proses sensorik yang berkaitan dengan alat-alat indera(senses) mencakup:
–Mata
---sight (visual/penglihatan)
–Telinga---hearing
(auditoris/pendengaran)
– Hidung---smell
(olfaktoris/pembauan)
– Lidah---taste
(gustasi/pengecapan)
– Kulit---touch
(perabaan, tekanan, temperatur& nyeri)
* Definisi Sensasi
> Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak membutuhkan
penguraian verbal, simbolis, maupun konseptual, dan terutama sekali
berhubungan dengan alat indera (Benyamin B. Wolman, 1973). Jadi sensasi merupakan kesadaran pertama kita pada stimulus eksternal.
>
Sejumlah informasi yang relatif kurang bermakna yang terjadi ketika otak memproses sinyal-sinyal elektrik yang berasal dari pancaindera (Plotnik)
> Bila
alat-alat indera mengubah informasi(stimuli) menjadi impuls-impuls syaraf
dengan‘bahasa’ yang dipahami oleh otak maka terjadilah Sensasi (Dennis Coon)
* Proses tejadinya
sensasi
Sensasi terjadi karena adanya 3 hal, yaitu:
- Proses sensorik: mekanisme kerja alat indera merupakan tahap paling awal
manusia dalam menerima informasi dari lingkungan
- Stimulus/rangsangan melanda alat indera
- Alat indera: menghubungkan organisme dengan lingkungan
2. Persepsi
* Definisi Persepsi
Persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. - Persepsi ialah memberikan
rnakna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari
stimuli. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya
melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori
(Desiderato, 1976).
* Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi :
a.
Faktor Personal dan Faktor situasional. David Krech & Richard S.
Crutchfield (1977) menyebutnya faktor fungsional dan struktural.
b. Faktor perhatian (Rachmat, 1992).
3.
Perhatian
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kennerth E.
Andersen, 1972). Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah
satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan dari indera lainnya.
4. Berpikir
Berpikir merupakan proses yang mempengaruhi penafsiran terhadap
stimuli. Dalam berpikir digunakan lambang grafis (graphic symbols) maupun
lambang verbal ( verbal symbols). Keduanya merupakan representasi objek atau
peristiwa; artinya menggantikan objek atau peristiwa dalam benak. Berpikir
merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak
(Ruch, 1967). Berpikir
dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka: 1. mengambil keputusan
(decision making) 2. memecahkan persoalan (problem solving) 3. menghasilkan
yang baru (creativity)
5. Pusat
Pengambilan Keputusan
Sekali informasi dipahami, sebuah keputusan harus diambil,
yaitu apa yang seharusnya dilakukan berkaitan dengan hal tersebut. Hal itu
digunakan sebagai pemicu respon segera atau dimasukkan sebagai bagian dari
pemrosesan memori. Informasi mungkin secara berkesinambungan masuk dan
dipanggil dari memori untuk membantu pemrosesan keputusan. Pada bagian ini
keputusan dibuat apakah akan : menyimpan informasi Ini dalam rentang waktu yang
pendek dalam memori jangka pendek (working memory) dengan secara aktif melatih
atau mengulang secara internal, atau berusaha mempelajari informasi tersebut
dan disimpan secara permanen dalam memori jangka panjang.
6. Memori
Memori
adalah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakannya untuk membimbing perilakunya (Scheessinger
& Groves, 1976). Setiap saat stimuli mengenai indera kita. Setiap saat pula
stimuli direkam secara sadar maupun tidak. Secara singkat memori melewati tiga
proses (Mussen & Rosenzweig, 1973): - Perekaman (encoding), pencatatan
informasi melalui reseptor indera dan sirkuit syaraf internal - Penyimpanan
(storage), menentukan berapa lama informasi dipertahankan, dalam bentuk apa,
dan dimana. Penyimpanan bisa bersifat aktif maupun pasif Aktif jika terjadi
penambahan informasi. - Pemanggilan (retrieval), mengingat lagi dan menggunakan
informasi yang disimpan
7. Motivasi
Motivasi lebih diartikan sebagai tingkah
laku yang mengarah pada tujuan. Ini didasari oleh dua konsep dasar, yaitu
kebutuhan yang berasal dari orang itu sendiri dan tujuan di lingkungan di mana
orang itu berada. Dalam bentuknya yang paling mudah, motivasi diawali oleh
adanya kebutuhan yang belum terpuaskan. Tujuan ditetapkan untuk memuaskan
kebutuhan. Dan dilakukan aksi-aksi dalam proses pencapaian suatu tujuan.
Tetapi, pada saat telah terpuaskan, kebutuhan baru muncul dan terjadilah
lingkaran berkelanjutan. Motivasi berasal dan kata latin movere yang berarti
menggerakkan (to move). Vroom (1964)
menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang mengatur pilihan pilihan
yang dibuat oleh seseorang di antara berbagai bentuk alternatif dari
kegiatan sukarela. Glueck (1978) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
rangkaian atribut yang mendorong seseorang untuk bertindak dalam suatu cara
yang spesifik, yang mengarah pada tujuan.
Motivasi adalah keadaan individual
yang memberi energi, menyalurkan dan mendorong perilaku manusia untuk mencapai
tujuan. Newstorm (1990) mengatakan bahwa motivasi berhubungan dengan kekuatan
dan arah tingkah laku.
Dari definisi-definisi di atas dapat dilihat bahwa motivasi
berkaitan dengan:
- Apa yang menggerakkan perilaku manusia
- Apa yang
mengarahkan penyaluran perilaku itu
- Bagaimana mengarahkan perilaku ini
Motivasi kerja dapat dibedakan dalam dua bentuk.
a. Internal : dari dalam dirinya
seseorang dapat memotivasi dirinya sendiri dengan melihat, mencari, melakukan
suatu pekerjaan yang memuaskan kebutuhan atau setidaknya membawa mereka
mencapai tujuannya.
b. Eksternal : dari luar dirinya
seseorang dapat dimotivasi
oleh suatu organisasi melalui beberapa metode seperti gaji, promosi,
kebanggaan, dan sebagainya (Michael Amstrong, 1993).
8. Ekspektasi Dorongan
Istilah ekspektasi dorongan (Driving Ekspectancy/DE) berasal dari ilmu
psikologi, yaitu suatu proses bagi seseorang dengan ide dan konsep yang sudah
mapan pada dirinya, dihadapkan pada sebuah stimulus dan melakukan reaksi
(respon) terhadap Stimulus tersebut dengan melakukan berbagai cara. Jika
stimulus tersebut sesuai dengan DE seseorang, maka tidak ada konflik yang
terjadi dan reaksi orang itu diharapkan merupakan reaksi yang tepat.
Sebaliknya, jika situasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam DE, maka
timbul ketidakpastian, dan respon yang timbul mungkin tidak sesuai dengan
stuasinya, atau tidak ada respon sama sekali (Bailey, 1988).
9. Kecepatan dan
Ketelitian
Kecepatan di sini adalah berkaitan dengan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan ketelitian
adalah jumlah kesalahan yang dilakukan per satuan waktu, ini berhubungan dengan
gerakan-gerakan dalam pencarian ‘jejak’ (untuk pekerjaan yang memerlukan
pengawasan terus-menerus, pada saat melakukan suatu tindakan yang memerlukan
ketelitian dan pengawasan, dan pada saat melakukan kegiatan yang manipulatif).
Berbeda dari waktu reaksi yang dibatasi secara psikologis, ketelitian lebih
ditekankan pada pengendalian manusia.
Sumber:
- Jurnal http://diyan.staff.umm.ac.id/2010/03/04/proses-kognitif/
- Jurnal https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-PSI-103-Psikologi-Umum-II-Sensasi-dan-Persepsi
No comments:
Post a Comment