Saturday, October 17, 2020

Psikologi komunikasi (BAB 5)

BAB 5
KONSEP DIRI

Setiap manusia pasti pernah mengalami proses berpikir dalam dirinya sendiri. Berpikir mengenai dirinya sendiri adalah aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari. Pada umumnya, secara harfiah orang akan berpusat pada dirinya sendiri. Sehingga self (diri) adalah pusat dari dunia sosial setiap orang.   

William D.Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai “Those psychical, social, and psychological perceptions of our selves that we have derived from experiences and our interaction with other” atau persepsi psikis, sosial, dan psikologis tentang diri kita yang kita peroleh dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Jadi konsep diri merupakan pandangan dan perasaan tentang diri, yang dapat bersifat psikologi, sosial dan fisik. 

Sementara menurut Hurlock (dalam Nia, 2011 :  ) konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini merupakan bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri mencakup citra diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik biasanya berkaitan dengan penampilan, sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan emosi.

Pendapat lain, Stuart dan Sundeen (1991: 372) beragumen bahwa konsep diri adalah semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. 

Kemudian Agustiani (2009) menyatakan konsep diri merupakan merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep ini bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus.

Jadi konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. konsep diri merupakan pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita, melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Kita mencintai diri kita bila kita telah dicintai orang lain dan kita percaya diri kita telah dipercaya orang lain (Dedy, 2001)  

Dalam Teori Konsep Diri, Carl Rogers membedakan Konsep Diri menjadi Konsep Diri Positif dan Negatif. 

Konsep Diri Positif

Individu yang memiliki konsep diri positif artinya ia memandang dirinya secara positif. Ia merasa bahwa dirinya berharga, disukai dan diterima. Ia akan menjadi lebih percaya diri dan ini akan membantunya untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar dirinya. Inti dari konsep diri yang positif ini adalah bahwa ia menerima keberadaan dirinya. Dan penerimaan ini lebih mungkin mengarah pada kerendahan hati dan kedermawanan diri pada keangkuhan dan keegoisan. Orang dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang bermacam-macam tentang dirinya sendiri.
Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang yang memiliki konsep diri yang positif, yaitu:
1. Mampu menjadi dirinya sendiri.
2. Mampu memenuhi harapan-harapannya sendiri dari pada harapan individu lain.
3. Memiliki penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain.
4. Memiliki penerimaan yang lebih besar terhadap diri sendiri.
5. Mampu mengarahkan kehidupannya.
6. Lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalamannya 

Konsep Diri Negatif

Individu yang memiliki konsep diri negatif artinya ia memandang dirinya secara rendah, ditolak, dan ia sendiri juga menjadi kurang bisa menerima dirinya. Dalam hubungannya dengan lingkungan sosial di luar diri, individu dengan konsep diri yang negatif akan lebih tergantung dan mempengaruhi oleh lingkungan di luar dirinya. Konsistensi tingkah lakunya juga akan menjadi lebih rendah dan sangat bergantung kepada harapan diluar lingkungan di luar dirinya.
Individu merasa bahwa kekuatan yang lebih besar adalah diluar dirinya. Jika ketergantungan pada penguatan dari luar diri menjadi lebih besar, maka ia akan menggantungkan evaluasi dirinya kepada orang lain. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan kebutuhan akan pengakuan terhadap keadekuatan diri menjadi semakin besar, karena diri sendiri tidak mampu memberikannya.
Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang yang memiliki konsep diri yang negative, yaitu:

1. Menjadi sangat sensitive terhadap kritik, karena kritik menjadi penguat bagi perasaan inferiornya .
2. Sikap terlalu mengkritik orang lain sebagai usaha untuk menutupi gambaran diri yang sebenarnya karena dengan demikian berusaha mengarahkan perhatian pada orang lain dan bukan pada dirinya.
3. Kegagalan yang dialaminya akan diproyeksikan pada orang lain sehingga kekurangan diri dapat dihindari.
4. Terlalu berlebihan terhadap pujian yang diberikan kepadanya.
5. Kurang memiliki minat dalam berkompetisi, dan cenderung menjaga jarak dalam lingkungan sosialnya.

Aspek Aspek Konsep Diri
Menurut Agoes
Dariyo (2007), konsep diri bersifat multi aspek yaitu meliputi :
 

1
.Aspek Fisiologis

 Aspek fisiologis dalam diri berkaitan dengan unsure unsur, seperti warna kulit, bentuk, berat atau tinggi badan, raut muka, memiliki kondisi badan yang sehat, normal/ cacat dan lain sebagainya. Karakteristik mempengaruhi bagaimana seseorang menilai diri sendiri, demikian pula tak dipungkiri orang lain pun menilai seseorang diawali dengan penilaian terhadap hal hal yang bersifat fisiologis.

2
.Aspek Psikologis 

Aspek-aspek psikologis meliputi tiga hal yaitu : 
a
.Kognitif ( kecerdasan, minat, dan bakat, kreativitas, kemampuan konsentrasi). Kecerdasan adalah kemampuan untuk berfikir secara abstrak (Terman). Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya( Colvin). Ada pula yang mendefinisikan
intelegensi sebagai” intelek plus penetahuan (Henmon). Teknik utuk memproses informasi yang disediakan oleh indra (Hunt). Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
b.Afeksi (ketahanan, ketekunan, keuletan kerja, motivasi berprestasi, toleransi stress). Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
c. Konasi( kecepatan dan ketelitian kerja, coping stress, resilliensi). Dalam istilah sehari-hari konasi disebut juga dengankehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam,dantampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dan hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Tenaga-tenaga yang kita gunakan dalam istilah itu sebagai suatu tenaga atau suatu kekuatan yang mendorong kita supaya bergerak dan berbuat sesuatuKonasi disebut juga dengan kemauan yang merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan yang mana harus diartikan dalam suatu hubungan. Misalnya seseorang yang mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana dengan dasar kemauan, ia belajar dengan tekun walaupun mungkin sambil bekerja.

3. Aspek Psiko-sosiologis  

Pemahaman individu yang masih memiliki hubungan dengan lingkungan sosialnya, membuat ia harus menjaga hubungan baik dengan lingkungannya tersebut. Seseorang yang menjalin hubungan dengan lingkungannya dituntut untuk dapat memiliki kemampuan berinteraksi sosial, komnikasi, menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan mereka. Tuntutan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi agar individu mentaati aturan-aturan sosial. Individu pun jugan berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui lingkungan sosial. Dengan demikian terjadi hubungan mutualisme antara individu dengan lingkungan sosialnya. Konsep diri sosial, yaitu persepsi.Pikiran,perasaan, dan evaluasi seseorang terhadap kecenderungan sosialyang ada pada dirinya sendiri, berkaitan dengan kapasitasnya dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya, perasaan mampu dan berharga dalam lingkup interaksi sosialnya. Konsep diri dapat dianggap positifapabila ia merasa sebagai pribadi yang hangat, penuh keramahan, memiliki minat terhadap orang lain, memiliki sikap empati, supel, merasa diperhatikan, memiliki sikap tenggang rasa, peduli akan nasib orang lain, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosialdi lingkungannya. Dapat dianggap sebagai konsep diri yang negatifapabila ia merasa tidak berminat dengan keberadaan orang lain, acuh tak acuh, tidak memiliki empati pada orang lain, tidak (kurang) ramah, kurang peduli terhadap perasaan dan nasib orang lain, dan jarang atau bahkan tidak pernah melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas sosial.

4. Aspek Psiko-Spiritual 

Kemampuan dan pengalaman individu yang berhubungan dengan nilai nilai dan ajaran agama. Aspek spiritual disebut juga dengan aspek theologis yang bersifat transcendental. Aspek spiritual meliputi tiga unsur yaitu ketaatan beribadah, kesetiaan berdo’a, dan berpuasa serta kesetiaan menjalankan ajaran agama Diri yang berhubungan dengan aspek spiritual ini bersifat vertikal yang artinya keberadaan individu masih berhubungan erat dengan Tuhan.  

5. Aspek Psikoetika dan Moral 

Suatu kemampuan memahami dan melakukan perbuatan berdasar nilai-nilai etika dan moralitas. Oleh karena itu, proses penghayatan dan pengamatan individu terhadap nilai-nilai moral tersebut menjadi sangat penting, karena akan dapat menopang keberhasilan seseorang dalam melakukan kegiatan penyesuaian diri dengan orang lain. Konsep diri moral etik, berkaitan dengan persepsi,pikiran, perasaan, serta penilaian seseorang terhadap moralitas dirinya terkait dengan relasi personalnya dengan Tuhan, dan segala hal yang bersifat normatif, baik nilai maupun prinsip yang memberi arti dan arah bagi kehidupan seseorang. Konsep diri seseorang dapat dianggap positif apabila ia mampu memandang untuk kemudian mengarahkan dirinya untuk menjadi pribadi yang percaya dan berpegang teguh pada nilai-nilai moral etik, baik yang dikandung oleh agama yang dianutnya, maupun oleh tatanan atau norma sosial tempat di mana dia tinggal. Sebaliknya, konsep diri individu dapat dikategorikan sebagai konsep diri yang negatif bila ia menyimpang dan tidak mengindahkan nilai-nilai moral etika yang berlakubaik nilai-nilai agama maupun tatanan sosialyang seharusnyadia patuhi 

Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri 

Hurlock mengungkapkan, kondisi yang mempengaruhi konsep diri remaja meliputi:
a) Usia Kematangan.
Remaja yang matang lebih awal, diperlakukan seperti orang
yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik.
b) Penampilan Diri.
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa
rendah diri meskipun perbedaan yang menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber memalukan yang mengakibatkan perasaan rendah diri. Sebaliknya, daya tarik
f
isik menimbulkan penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan sosial.
c) Kepatutan Seks.
Kepatutan seks dalam penampilan diri, minat, dan prilaku
membantu remaja mencapai konsep diri yang baik.
d) Nama dan julukan
Remaja peka dan malu bila teman
teman sekelompok menilai namanya buruk atau bila mereka memberi julukan yang bernada cemooh.
e
) Hubungan Keluarga.
Seorang remaja yang mempunyai hubungan erat dengan seseorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan ciri denga orang tersebut dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Apaila tokoh tersebut sesama jenis, maka remaja akan tertolong untuk mengembankan konsep diri yang layak untuk seksnya.
f
) Teman teman Sebaya
Teman
teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara yakni pertama konsep diri remaja merupakan cerminan dan anggapan tentang konsep teman dan dirinya. Kedua berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian diakui oleh kelompok

g)
Kreativitas.
Remaja yang semasa kanak kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan dala tugas akdemis, mengembangkan peran individualitas dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya.h)Cita citaBila remaja mempunyai cita-cita yang tidak realistis, ia akan mengalami kegagalan yang menimbulkan ketidak percayaan dirinya dan timbul perasaan tidak mampu serta reaksi yang bertahan dimana ia menyalahkan orag lain atas kegagalannya. Sebaliknya, remaja yang realistik tentang kemampuannya lebih banyak mengalami keberhsilan daripada kegagalan. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan kepuasan diri yang lebih besar yang memberikan konsep diri yang baik.

h) Cita
cita.
Bila remaja mempunyai cita
-cita yang tidak realistis, ia akan mengalami kegagalan yang menimbulkan ketidak percayaan dirinya dan timbul perasaan tidak mampu serta reaksi yang bertahan dimana ia menyalahkan orag lain atas kegagalannya. Sebaliknya, remaja yang realistik tentang kemampuannya lebih banyak mengalami keberhsilan daripada kegagalan. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan kepuasan diri yang lebih besar yang memberikan konsep diri yang baik

Hubungan Kosep Diri Dengan Komunikasi 

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hubungan sosial dengan lingkungannya. Setiap individu berusaha membina komunikasi yang baik dalam melakukan interaksi sosial di tengah masyarakat, agar dapat tercipta hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Manusia memiliki cara pandangnya sendiri mengenai dirinya, atau yang dikenal dengan konsep diri. Seperti apa dirinya, menyangkut kondisi fisik dan mentalnya, setiap individu tentu mempunyai penilaian tersendiri. Saat individu coba membangun komunikasi dengan suatu komunitas di lingkungannya, ia akan menilai, apakah pergaulan tersebut cocok atau sesuai dengan keinginannya atau prinsip yang ia yakini. Jika hubungan pertemanan itu sesuai dengan prinsip atau keinginannya, maka ia akan menikmati hubungan sosial tersebut dan berusaha membinanya dengan baik. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka ia akan menjauhi atau meninggalkan hubungan sosial tersebut dengan mengurangi bahkan menghentikan komunikasi dengan lingkungan sosialnya. Sebagai contoh, Adi di kanpung halamannya dikenal sebagai seorang pemuda aktivis mesjid yang taat beribadah. Saat ia kuliah di luar kampung halamannya, ia berusaha berbaur dengan pemuda-pemuda kota yang tinggal di sekitar kampusnya. Pada awalnya tidak ada masalah, namun seteleh ia tahu bahwa pemuda-pemuda tersebut gemar mabuk-mabukan, maka ia mulai berpikir, bahwa perilaku yang demikian tidak cocok, bahkan bertentangan dengan jiwa dan prinsip hidupnya. Maka sejak saat itu ia mulai membatasi bahkan menghindarkan diri dari pergaulan dengan para pemuda tersebut. Disinilah hubungan antara konsep diri dengan komunikasi.   

QUIZ :

 Coba anda buat contoh kasus sendiri mengenai hubungan antara kosep diri dengan komunikasi!

(Tuliskan jawaban anda di kolom comment dengan menyebutkan nama & NIM. Silakan gunakan akun gmail atau fb anda untuk comment)   

28 comments:

  1. Nama : Tri Ortega
    Nim 19702010010
    Semester : 3
    MK : Pskilogi Komunikasi

    Ega seorang pemuda yang jarang sekali keluar rumah dan hobby sekali menetap dikamarnya, hingga dia mempunyai sfat yang introvert. lalu ia pun tersadar bahwa hal itu tidak akan baik buat masa depannya. dan mulai dia pun mencari relasi dengan orang lain dan begaul supaya bisa menciptakan keyakinan dirinya dan mulai membangun hubungan dengan orang banyak.

    ReplyDelete
  2. Nama :Nurul komaria
    Nim :19702010016
    MK : Psikologi komunikasi
    Contoh : Arumi adalah seorang anak yg Hoby menari dia mengikuti sanggar dari sejak SD hingga SMA dan pada saat masuk perguruan tinggi dia mengikuti pencak silat awalnya dia menyenangi olahraga pencak silat tersebut tetapi setelah hampir 1 Minggu waktu latihan dia merasa tidak sejiwa atau tidak nyaman dengan olahraga pencak silat tersebut karena pola latihan dan lainnya berbanding terbalik saat dia masuk sanggar tari ,akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari olahraga pencak silat tersebut

    ReplyDelete
  3. Nama:weni jupita
    Nim :19702010006

    Amar adalah siswa paling pintar dikelas nya akan tetapi setelah dia mengenal dunia game dia menjadi siswa yang pemalas dan nilai nya pun turun drastis, setelah melihat nilai nya anjlok amar sadar dan membatasi waktu bermain game dan belajar nya.

    ReplyDelete
  4. Nama : Tami Septiani
    Nim : 19702010019
    Mk : Sosiologi Komunikasi

    Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
    Contoh kasus :
    Ada seorang anak yang konsep dirinya seorang pendiam ,dan kurang besosialisasi karna konsep diri ini lah dia merasa minder sehingga dia mengubah konsep diri nya dengan coba berkomunikasi dengan orang banyak walaupun di awali dengan rasa malu setidak nya dia bisa merubah diri nya menjadi orang yang peduli sosial karna zaman sekarang perkembangan komunikasi sangat pesat apabila dia tidak berubah konsep diri nya maka dia akan ketinggalan perkembangan sosial komunikasinya.

    ReplyDelete
  5. Nama:Nariza Fitria utami
    Nim:19702010024
    Mk : sosiologi komunikasi
    ada seseorang anak yang nakal karena pergaulan dan komunikasi yang sangat buruk karena perilaku nya yang buruk dia merubah konsep dirinya dengan pergaulan dengan orang yang benar dan merubah cara berkomunikasi nya dengan teman temannya dia merubah konsep dirinya agar dia bisa bersosialisasi dengan baik.

    ReplyDelete
  6. Nama : Tami Septiani
    Nim : 19702010019
    Mk : Psikologi Komunikasi

    Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
    Contoh kasus :
    Ada seorang anak yang konsep dirinya seorang pendiam ,dan kurang besosialisasi karna konsep diri ini lah dia merasa minder sehingga dia mengubah konsep diri nya dengan coba berkomunikasi dengan orang banyak walaupun di awali dengan rasa malu setidak nya dia bisa merubah diri nya menjadi orang yang peduli sosial karna zaman sekarang perkembangan komunikasi sangat pesat apabila dia tidak berubah konsep diri nya maka dia akan ketinggalan perkembangan sosial komunikasinya.

    ReplyDelete
  7. Nama : Insan Maulana
    Nim : 19702010013
    Mk : Sosiologi komunikasi

    Nabil sejak kecil telah menanamkan prinsip pada diri dia untuk tidak merokok karena merokok itu tidak baik buat kesehatan. Pada suatu saat ia hendak pergi kerumah temannya menggunakan alat transportasi umum bus dan ketika ia menunggu bus di halte datanglah beberapa orang yang sedang merokok mendekati dirinya, seketika nabil pun reflek menjauh dari orang - orang tersebut karena ia tau yang orang itu lakukan sangat bertentangan dengan prinsip dirinya. Maka sejak saat itu nabil tidak lagi pergi menggunakan bus dan lebih memilih menggunakan taxi online ketika pergi.

    ReplyDelete
  8. Nama:selly pitri yani
    Nim:197020100056
    Mk:komunikasi psikologi
    Contoh:syafira merupakan anak yang pendiam Dan kutu buku, dia juga anak rumahan, tapi lama kelamaan dia bosan dengan aktifitasnya, kebetulan di that tinggalnya ada permainan bola volly, awalnya dia hanya coba2, Dan ternyata dia mulai menyukai hobby barunya itu, dia mulai membangun hubungan dengan orang banyak, dikarenakan dengan permainan tersebut biasa mengadakan sparing ke desa2 lain, bahkan dengan hobbynya sekarang dia mendapatkan teman baru bahkan keluarga.

    ReplyDelete
  9. Nama: Winda Widya Sari
    Nim: 19702010014
    Semester 3
    Mk: Psikologi Komunikasi

    Sheina seorang remaja yang suka bergaul hingga pada akhirnya dia salah memilih teman dan akhirnya dia mengikuti hal-hal yang kurang baik dari temannya itu seperti perilaku yang suka bolos saat jam pelajaran. Dan pada akhirnya sheina sadar atas perilaku yang buruk ini. Hingga akhirnya dia merubah konsep dirinya dengan menjauhi teman-temannya yang mengajaknya kearah yang salah, Untuk memperbaiki konsep dirinya menjadi lebih baik lagi.

    ReplyDelete
  10. Nama:gabriella amrina
    Nim:19702010018
    Prodi:ilmu komunikasi
    Sementara :3
    Mk psikologi komunikasi

    Contoh:bima adalah seorang yang hobi permain bola dia selalu mengikuti teman-temannya permain bola dan bima selalu permain bola di luar rumah bersama teman-temannya bima juga ikut ekstrakurikuler di sekolah tapi bima juga rajin dalam belajar nya

    ReplyDelete
  11. Nama : Yuni Puspita
    Nim 19702010017

    Aisyah adalah seorang anak yang pemalu, dan kurang bergaul dengan masyarakat.dia merasa canggung bila berkomunikasi dengan sesama. Tapi setelah dia kuliah Aisyah berpikir untuk berkembang dan mulai untuk berkomunikasi dengan temannya walaupun masih sedikit canggung. Dan mulai membiasakan bergaul dengan sesama

    ReplyDelete
  12. Nama :Rizki eriyansyah
    Nim :19702010015

    Ada seorang anak yang tidak percaya diri dan kurang bergaul dengan teman teman ny sehingga dia merasa malu untuk berkomunikasi dengan teman teman ny lain,baik di luar rumah maupun di sekolahan dan juga susah untuk bergaul karena dia memiliki sifat pemalu dan canggung sehingga dia tidak perna keluar rumah untuk berkumpul dengan teman temannya.

    ReplyDelete
  13. Nama:Reza Mahendra
    Nim:19702010002
    Prodi:ilmu komunikasi
    Sementara :3
    Mk psikologi komunikasi

    Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
    Contoh kasus :anton adalah seorang remaja yang suka bergaul hingga pada akhirnya dia salah memilih teman dan akhirnya dia mengikuti hal-hal yang kurang baik dari temannya itu seperti perilaku yang suka bolos saat jam pelajaran. Dan pada akhirnya sheina sadar atas perilaku yang buruk ini. Hingga akhirnya dia merubah konsep dirinya dengan menjauhi teman-temannya yang mengajaknya kearah yang salah, Untuk memperbaiki konsep dirinya menjadi lebih baik lagi.

    ReplyDelete
  14. Nama : M. Nur Afryansyah
    Nim : 19702010004
    Prodi: Ilmu Komunikasi
    MK : Psikologi Komunikasi


    Contoh :

    Aldi merupakan anak yang gemar bermain olahraga bulutangkis, setiap sore ia selalu bermain bersama teman-temannya dilapangan.

    Bahan cita-cita nya dari kecil selalu ingin menjadi atlet bulutangkis profesional yang dapat mewakili negaranya dikanca internasional.

    Saat SMA, ada ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa/i. Berbagai macam jenis ekstrakurikuler ada mulai dari futsal, bulutangkis, voli bahkan yang berbau sains pun ada.

    Semua teman-teman Aldi memilih ekstrakurikuler futsal, dan hanya Aldi yang berencana memilih bulutangkis. Akan tetapi Aldi merasa bimbang dan takut tidak ada teman jika memiliki ekstrakurikuler bulutangkis, ditambah teman-temannya Aldi merekomendasikan futsal ke Aldi.

    Alhasil Aldi memilih futsal, Aldi merasa futsal mungkin tidak buruk baginya dan tidak sesulit yang dipikirkannya, walau begitu teman-temannya pasti akan mengajarinya.

    Saat pertama kali bermain futsal, Aldi merasa kesulitan bahkan teknik menendang bolanya pun salah dan selalu melenceng dari gawang. Semua teman Aldi membantu mengajari Aldi berbagai tekni dalam futsal tetapi kemampuan Aldi masih sama saja.

    2 Minggu berlalu, kemampuan Aldi tidak berubah sedikit pun, masih sama seperti awal ia bermain. Aldi merasa futsal bukanlah kegiatan yang cocok dengannya, dan tidak akan pernah cocok.

    Akhirnya Aldi memutuskan untuk berhenti dari kegiatan ekstrakurikuler futsal dan masuk ke kegiatan bulutangkis. Aldi tidak merasa menyesal dengan keputusannya, bahkan Aldi merasa senang dan tidak kesepian karena mendapat teman-teman baru dari ekstrakurikuler bulutangkis, walau hanya dia dari kelasnya yang memilih ekstrakurikuler bulutangkis.

    3 Minggu berlatih bulutangkis, kemampuan Aldi dalam meningkat dan terus meningkat, bahkan dalam 1 tahun aldi mengikuti kegiatan bulutangkis Aldi sudah mewakili sekolahnya di pertandingan bulutangkis tingkat daerah dan kota.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama : M. Nur Afryansyah
      Nim : 19702010004
      Prodi: Ilmu Komunikasi
      MK : Psikologi Komunikasi


      Contoh :

      Aldi merupakan anak yang gemar bermain olahraga bulutangkis, setiap sore ia selalu bermain bersama teman-temannya dilapangan.

      Bahkan cita-cita nya dari kecil selalu ingin menjadi atlet bulutangkis profesional yang dapat mewakili negaranya dikanca internasional.

      Saat SMA, ada ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa/i. Berbagai macam jenis ekstrakurikuler ada mulai dari futsal, bulutangkis, voli bahkan yang berbau sains pun ada.

      Semua teman-teman Aldi memilih ekstrakurikuler futsal, dan hanya Aldi yang berencana memilih bulutangkis. Akan tetapi Aldi merasa bimbang dan takut tidak ada teman jika memilih ekstrakurikuler bulutangkis, ditambah teman-temannya Aldi merekomendasikan futsal ke Aldi.

      Alhasil Aldi memilih futsal, Aldi merasa futsal mungkin tidak buruk baginya dan tidak sesulit yang dipikirkannya, walau begitu teman-temannya pasti akan mengajarinya.

      Saat pertama kali bermain futsal, Aldi merasa kesulitan bahkan teknik menendang bolanya pun salah dan selalu melenceng dari gawang. Semua teman Aldi membantu mengajari Aldi berbagai tekni dalam futsal tetapi kemampuan Aldi masih sama saja.

      2 Minggu berlalu, kemampuan Aldi tidak berubah sedikit pun, masih sama seperti awal ia bermain. Aldi merasa futsal bukanlah kegiatan yang cocok dengannya, dan tidak akan pernah cocok.

      Akhirnya Aldi memutuskan untuk berhenti dari kegiatan ekstrakurikuler futsal dan masuk ke kegiatan bulutangkis. Aldi tidak merasa menyesal dengan keputusannya, bahkan Aldi merasa senang dan tidak kesepian karena mendapat teman-teman baru dari ekstrakurikuler bulutangkis, walau hanya dia dari kelasnya yang memilih ekstrakurikuler bulutangkis.

      3 Minggu berlatih bulutangkis, kemampuan Aldi dalam meningkat dan terus meningkat, bahkan dalam 1 tahun aldi mengikuti kegiatan bulutangkis Aldi sudah mewakili sekolahnya di pertandingan bulutangkis tingkat daerah dan kota.

      Delete
  15. Nama : Karan Havinas
    MK : Psikologi Komunikasi

    Mayserli adalah seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi yang memiliki lingkup di organisasi bem, dia sering berkumpul dengan mahasiswa yang berpikir secara kritis, sehingga membentuk konsep diri nya pintar dalam komunikasi politik dan sering menang dalam lomba pidato

    ReplyDelete
  16. Nama : HARIYADI

    NIM : 19702010028

    Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.

    Contoh kasus pada diri sendiri :

    Saya adalah orang yang pemalu dan tidak mau bergaul sama teman teman,berawal saya masuk SD kelas 1-6 saya sangat pendiam dan tidak suka bicara kalaupun bicara itupun seadanya saja, dan lebih suka duduk sendiri dan bermain sendiri :)
    Kurangnya sosialisasi dan komunikasi diri saya waktu itu membuat saya kesulitan sendiri untuk beradaptasi dan mencari teman baru,saya berusaha keluar dari Zona nyaman untuk mendapat pengalaman baru,awal mula saya tertarik pada dunia public speaking saat saya menonton cuplikan film "Mario Teguh" saya berkata dalam hati, "Bagaimana saya bisa menjadi seorang public speaker seperri beliau? "


    Saya mempunyai mimpi untuk menjadi seorang penyiar/broadcast dan dengan niat, usaha serta doa, saya mengikuti beberapa ajang audisi penyiar radio di kota palembanh, dan alhasil usaha tidak menkhianati hasil, saya lolos dan bisa menjadi seorang oenyiar seperti apa yang saya inginkan sewaktu kecil, kini saya harus melatih public speaking saya, untuk ketingkat yg lebih tinggi, supaya apa hang saya impikan hntuk menjadi seorang motivator dan public speaker yg sukses daoat terkabul,.

    Pentingnya berkomunikasi pada diri kita sendiri, kita dapat melawan rasa takut dan ego, serta memberikan hal positif pada hidup kita "

    ReplyDelete
  17. Nama : Badima Resta
    Nim : 19702010025
    MK : psikologi komunikasi

    Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
    Contoh kasus : Kenzo merupakan remaja yang baik dan jujur. Dia di kampungnya menjadi sosok no life karena teman di sekitar rumahnya banyak yang sibuk dengan dunia masing-masing. Hingga, ketika 17 Agustus dan dibentuknya Ikatan Remaja Masjid. Dia pun akhirnya mulai akrab dengan teman di lingkungan nya. Dan teman-teman nya selalu mengajaknya keluar jika butuh motor. Lambat laun,musim mangga pun datang, teman-teman nya kini semakin akrab. Dan mereka sering makan rujak bersama di rumah Kenzo.
    Namun,setelah musim mangga hilang, Kenzo tidak diajak main lagi. Bahkan teman-teman nya membuat grup cht baru,tanpa adanya Kenzo.
    Sehingga, kini musim mangga tiba lagi. Dan teman-teman nya bertegur sapa lagi. Namun, Kenzo hanya tersenyum dan diam saja. Karena baginya, tak perlu teman. Jika hanya memanfaatkan apa yang dia punya. Lebih baik dia menjadi pribadi asalnya. Yang no life,tidak punya teman di dunia nyata. Namun banyak teman di dunia maya.

    ReplyDelete
  18. Budi Hartono
    Nim 19702010045
    Mk Psikologi Komunikasi
    Kelas Karyawan

    Kepribadian berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Kepribadian seseorang akan berjalan secara dinamis sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai aspek seperti aspek biologis, aspek psikologis, dan aspek sosiologis. Adanya kedinamisan dalam diri seseorang akan mampu memberi penilaian baik atau buruknya suatu hubungan terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan di masyarakat

    ReplyDelete
  19. Nama Andi Oktarius
    Nim. : 19702010060
    Kelas karyawan
    MK : Psikologi komunikasi

    Konsep diri seseorang dipengaruhi berbagai faktor seperti doktor biologis (keluarga) faktor pergaulan (lingkungan) dan psikologis
    Contoh kasus
    Juan adalah anak yg tumbuh dari keluarga militer dan lingkungannya juga dikelilingi militer tentu sikap disiplin Juan sangat melekat pada dirinya selalu tepat waktu dalam belajar dan bisa membagi waktu dalam keseharian ketika Juan tidak lagi berada dalam lingkungan meliter dan bergaul dimasyarakat biasa dan bersekolah pun berteman dengan anak anak nakal dan Juan mengikuti kebiasaan buruk seperti bolos sekolah,pulang suka terlambat demi pergaulan dengan teman Juan pun ikut ikutan setelah adanya permasalahan disekolah dan hal tersebut membuat Juan sadar akan kesalahannya maka konsep diri yang terbentuk dari awal itu akan berkembang dengan sendirinya karna Juan sudah mengetahui baik buruknya pergaulan serta sebab akibat dari pergaulan yg salah..

    ReplyDelete
  20. Nama : Adhisti Meishenda
    Nim : 19702010027
    Kelas : Karyawan
    Mk : Psikologi komunikasi

    Seorang remaja berusia 15 tahun memiliki sifat pendiam dan tidak suka bergaul dengan siapapun setiap harinya ia mengurung seorang diri di dalam kamarnya menghabiskan waktu sendirian,suatu ketika remaja tersebut berpikir mengapa dirinya tak seperti orang yang seperti biasanya bersikap ramah kepada semua orang dan tidak mengurung seorang diri di dalam kamar,dan ia pun dengan secara perlahan merubah sikapnya yang dari pendiam dan suka mengurung diri di dalam kamar dan tidak suka bergaul pada orang,kini perlahan lahan ia melakukan seperti orang biasanya yang bersikap ramah terhadap orang,dan tidak lagi mengurung seorang diri di dalam kamarnya,dan mampu bersosialisasi dengan orang orang di sekitarnya walaupun masih sedikit canggung dengan sikap dirinya yang dulu tidak suka begaul sama orang orang.

    ReplyDelete
  21. Tama Pramuja
    19702010050
    Karyawan
    Psikologi komunikasi

    Saya seorang pemuda yang jarang sekali keluar rumah dan hobby sekali menetap dikamar, hingga saya mempunyai sifat yang introvert. Saya pun tersadar bahwa hal itu tidak akan baik buat masa depan saya. Dan saya pun mulai mencari relasi dengan orang lain dan begaul supaya bisa menciptakan kepercayaan diri dan mulai membangun hubungan dengan orang banyak.

    ReplyDelete
  22. Dedek jusitira sunanta pb
    20702010012

    teori konsep diri yang diambil adalah dari Song dan Hattie yang mengungkapkan bahwa konsep diri adalah gabungan keyakinan individu mengenai karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, asirasi dan prestasi. Sedangkan pada dimensi konsep diri mencakup citra diri fisik meliputi penampilan, citra diri psikologis meliputi pikiran, perasaan dan emosi serta konsep diri sosial meliputi pandangan, penilaian kemampuan bergaul dan aspek kerjasama dengan orang lain.

    Konsep diri adalah persepsi kita pada diri kira sendiri seperti aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu dan interaksi kita terhadap orang lain. Konsep diri adalah hal yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, apa yang kita percayai dan hal apa yang terjadi dalam hidup kita sendiri.

    ReplyDelete
  23. Nama :Bayu Pratama Putra
    Nim :19702010039
    Mk :Psikologi Komunikasi

    Saya dulunya sewaktu SMP (Sekolah Menengah Pertama) mempunyai sifat pendiam dan tidak mudah bergaul,akibatnya saya dulu sering murung di kamar dan tidak keluar rumah dan di anggap oleh teman teman saya,saya itu sombong, tapi lambat laun saya mulai sadar,bahwa dengan sifat saya yang seperti itu saya akan kurang mengetahui dunia luar dan minim teman, maka dari itu setelah saya memasuki jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) saya merubah kebiasaan saya yang dulunya pendiam dan suka murung di kamar,menjadi orang yang aktif dalam pergaulan dan membaur dengan sesama teman lainnya.

    ReplyDelete
  24. Nama : Abdul Aziz
    Nim : 19702010042
    Kelas : Karyawan
    MK : Psikologi Komunikasi

    Contoh kosep diri dengan komunikasi

    Rio dilahirkan dilingkungan keluarga yang notabene pedagang artinya jelas Rio ini memiliki jiwa bisnis dagang,mungkin hanya sedikit terbesit di pikirannya untuk hal pekerjaan lain karena ia tumbuh dilingkuan keluarga dagang,namun suatu ketika ia bergaul dengan temannya,dimana temannya ini berpropesi sebagai jurnalis(wartawan)tentu saja lingkungan temanya ini ketika kumpul-kumpul tidak lain membahas terkait hal-hal didalam pekerjaan jurnalistik,oleh karna keseringan bertemu dan ikut membaur didalam lingkungan orang-orang jurnalistik sehingga meruba pola pikir Rio sehingga terbesit di hatinya untuk bergabung dan menjadi seorang jurnalistik dan pada akhirnya Rio menjadi seorang jurnalis sukses bukan hanya itu saja lingkunagan jurnalistik juga membuat dirinya mendirikan perusahaan pers menjadi seorang awner,mungkin ini bisa disebut didalam ilmu psikologo kumunikasi adalah interaksi kosep diri dengan komunikas,wasalam.

    ReplyDelete
  25. Nama : Rony Septiano
    Nim : 19702010052
    Kelas : Karyawan
    MK : Psikologi Komunikasi

    Contoh kosep diri dengan komunikasi
    Saya dari kecil cenderung pendiam tap juga suka jahil, dalam kehiudpan sehari-hari saya termasuk orang yang tidak suka belajar karena saya menyukai seni lukis dalam hiudp saya.
    Masa kecil saya tidak lepas dari tinta dan kuas, sehingga kadang membuat nilai saya jatuh pada saat saya sekolah. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya tidak bisa selalu terpuruk dalam keadaan seperti itu, akhirnya ketika SMA saya memutuskan untuk berubah dan mengarah ke arah yang positif, hingga akhirnya setelah saya tamat sekolah, saya melanjutkan ke jejang yang lebih lagi yaitu jenjang perkuliahan.
    Saya masuk D1 dengan jurusan Desain Grafis, hal ini tentunya menginatkan saya kembali ke masa kecil saya yaiu hobi melukis, teapi bedanya tidak di atas kertas melainkan di media komputer, dan ternyata tidak hanya itu, saya menemukan suatu formula bagi saya yaitu mengubag hobi menjadi bisnis yaitu dengan membuat karya seperti desain foto, video, percetakan dll.
    Dan akhirnya dalam keseharian saya hongga saat ini saya tidak lepas dari kegiatan tersebut, tentunya dalam mendesain dan berwirausaha/berbisnis kita harus mempunyai komunikasi yang sangat kuat dan akurat, agar klien kita menjadi percaya dan hasil yang kita ciptakan berguna bagi masyarkat.

    ReplyDelete
  26. intan oktaviani / nim. 20702010038
    kelas karyawan

    saya adalah seorang Bidan. saya bekerja di puskesmas dan saya membuka praktik kebidanan. Profesi saya sangat bergantung dengan cara berkomunikasi dengan baik di dalam suatu masyarakat karena masyarakat adalah sasaran untuk kesehatan. jadi dengan komunikasi yang baik dalam mengajak masyarakat datang untuk memeriksakan kesehatan khususnya pada ibu hamil, bayi dan balita untuk lebih tepatnya datang ke posyandu.
    komunikasi digunakan untuk menyampaikan konsling, penyuluhan, promosi kesehatan yang bersifat preventif. Dari komunikasi yang baik itu lah kita bs mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. KOMUNIKASI SANGAT PENTING DALAM MENUNJANG BERJALANNA SUATU KEGIATAN.

    ReplyDelete