Perbedaan Paradigma Objektif, Subjektif Dan Kritis
Setiap paradigma (cara/pola pikir) memiliki
perspektif yang
berbeda dalam memandang realitas. Dalam dunia penelitian, ada
beberapa paradigma yang melandasi, yaitu paradigma objektif
(positivistik), subjektif (interpretif) dan kritis. Paradigma objektif digunakan sebagai landasan penelitian kuantitatif,
sedangkan paradigma subjektif dan kritis digunakan sebagai landasan penelitian kualitatif.
Diantara perspektif objektif dengan subjektif, dan perspektif objektif dengan
kritis memiliki karakteristik yang jauh berbeda. Sementara antara perspektif
subjektif dengan kritis tidak jauh berbeda, bahkan memiliki banyak persamaan, meski ada beberapa
perbedaan.
ASPEK |
PERSPEKTIF OBJEKTIF |
PERSPEKTIF SUBJEKTIF |
PERSPEKTIF KRITIS |
Ontologi (Apa hakekat realitas itu) |
Realitas diasumsikan bersifat tunggal, nyata (objektif), eksternal,
statis, dapat dipecah dan diatur oleh hukum-hukum yang berlaku tetap dan
universal. Kebenaran realitas dapat dicapai berdasarkan probabilitas. |
Realitas bersifat ganda, rumit, semu, dinamis, dikonstruk sikan dan holistik. Kebenaran realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang
dinilai relevan oleh individu. |
Realitas yang teramati merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh
proses sejarah, ke kuatan sosial, budaya, ekonomi, politik Kebenaran realitas ikut ditentukan oleh nilai-nilai yang dianut oleh
individu. |
Epistemologi (Bagaimana hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian) |
Peneliti berada di luar realitas dimana peneliti berusaha menjaga jarak
dari subjek penelitian Nilai-nilai peneliti tidak boleh men campuri proses penelitian. |
Peneliti aktif berinteraksi dengan subjek
penelitian dan bebas melakukan interpretasi secara subjektif. Nilai-nilai peneliti merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari proses penelitian. |
Peneliti aktif berinteraksi
dengan subjek penelitian tapi tidak bebas melakukan interpretasi subjektif
karena terikat oleh kekuatan sosial yang ada di masyarakat. Nilai-nilai peneliti tidak dapat dipisahkan dari proses penelitian. |
Metodologi (Bagaimana seharusnya
peneliti memperoleh informasi tentang subjek penelitian) |
Melakukan
pengamatan empiris agar dapat diperoleh konfirmasi tentang hukum kausalitas. |
Melakukan peng
amatan langsung dalam setting yang alamiah dengan menggunakan
penafsiran subjektif |
Berusaha mengungkap
“the real structure” dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampak
kan dunia materi |
Aksiologi (Bagaimana kepenti
ngan ilmu pengeta huan terhadap ma syarakatnya) |
Memprediksi pola
umum gejala sosial tertentu yang ada dalam masyarakat |
Memahami dan me
nafsirkan bagaima na individu dalam ma syarakat dapat mengkonstruk si dan
memelihara dunia sosialnya. |
Mengembangkan se
cara kritis kesadaran sosial untuk memper baiki kondisi kehidu pan masyarakat |
Contoh-contoh teori
yang diguna kan |
Hipodermic
Needle/Bullet, Uses & Gratification, Agenda Setting, Cultivation Theory,
Information Theory, Spiral of Silence, Groupthink, Rethoric |
Fenomenology,
Simbolic Interactionism, Dramaturgi, Semiotics, Narrative Paradigm Discourse
Analysis, Framing Analysis. Ethnography, Ethnometodology |
Chritical Theory of
Communication, Cultural studies, Feminist studies, Post-Modernisme,
Post-Structuralism, Post-Colonialism Chritical Discourse Analysis. |
Dari
penjabaran pada tabel diatas, terdapat perbedaan yang sangat mendasar diantara
perspektif objektif dengan subjektif, dan perspektif objektif dengan kritis. Perspektif objektif memandang bahwa proses
penelitian harus bebas nilai, tidak dibenarkan adanya penafsiran subjektif dari
si peneliti, mengabaikan konteks sosial, diatur oleh hukum-hukum yang berlaku
tetap dan universal serta dijamin oleh metodologi yang objektif.
Sedangkan
perspektif subjektif dan kritis sama-sama memandang bahwa suatu penelitian
tidak pernah dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang melekat pada diri peneliti
dalam konteks tertentu sehingga peneliti dianggap sebagai instrumen utama penelitian
untuk melakukan penafsiran dan konstruksi makna secara subjektif dan tidak ada
standar yang baku.
Sedangkan perbedaan antara perspektif subjektif dan kritis, analisis teori kritis lebih menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna baik secara historis maupun institusional, sedangkan pandangan subjektif kurang sensitif akan hal tersebut. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.
Sementara Dedy N. Hidayat memaparkan 3 paradigma besar dalam ilmu-ilmu sosial seperti yang dikutip oleh Salim (2006:72) dengan penjelasan sebagai berikut:
Positivisme & Post-positivisme |
Konstruktivisme (interpretif) |
Teori Kritis |
Menempatkan
ilmu sosial seperti ilmu alam, yaitu metode terorganisir untuk
mengkombinasikan ‘deductive logic’
melalui pengamatan empiris, agar mendapatkan konfirmasi tentang hukum
kausalitas yang dapat digunakan bagi
memprediksi pola umum gejala sosial tertentu
|
Memandang
ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas ‘socially meaningful action’ melalui pengamatan langsung terhadap
aktor sosial dalam setting yang
alamiah, agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor sosial mencipta
dan memelihara dunia sosial |
Mentakrifkan
ilmu sosial sebagai proses kritis
mengungkap ‘the real structure’
dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakkan dunia materi, guna
mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek
penelitian |
Contoh Teori |
Contoh Teori |
Contoh Teori |
Ekonomi
Politik Liberal, Teori Modernisasi, Teori Pembangunan Negara Berkembang,
Interaksionisme Simbolik (Iowa School), Agenda Setting, Teori Fungsi Media |
Konstruktivisme
Ekonomi Politik (Golding & Murdock), Fenomenologi, Etnometodologi,
Interaksi Simbolik (Chicago School), Konstruksionisme (Social Construction of Reality Peter L . Berger) |
Strukturalisme
Ekonomi Politik (Schudson), Instrumentalisme Ekonomi Politik (Chomsky,
Gramsci dan Adorno), Teori Tindakan Komunikasi (Jurgan Habermas) |
Istilah paradigma positivisme/post positivisme selalu dilekatkan dengan paradigma objektif/positivistik, sedangkan istilah paradigma konstruktivisme dan kritis selalu dilekatkan dengan paradigma subjektif/interpretif. Dalam perkembangannya, paradigma positivisme/post positivisme telah melahirkan berbagai metode penelitian khususnya di ranah penelitian kuantitatif, sedangkan paradigma konstruktivisme dan kritis telah melahirkan berbagai metode penelitian khususnya di ranah penelitian kualitatif.
QUIZ
Coba anda amati video berikut ini pada menit ke 22:10 - 25:25. Disana terjadi adu argumen antara mahsiswa dengan dosennya. Sekarang coba anda terangkan, bagaimana perbedaan paradigma (cara berfikir) sang dosen dan mahasiswanya. Kira-kira menurut anda, cara pandang yang mana yang lebih mudah dipahami atau diterima oleh orang awam!
https://www.youtube.com/watch?v=JnrgC6CXPAI
Silakan tulis komen anda di blog ini dengan mencantumkan nama dan NIM anda.
Nama mardiana
ReplyDeleteNim 20702010041
Prodi ilmu komunikasi
Perbedaan paradigma (cara berpikir)sang dosen dan mahasiswa,cara pandang yang lebih mudah di pahami/diterima oleh orang awam,,
Menurut saya kita wajib mengetahui
apa yang ada di buku(yang telah di defenisikan,tetapi wajib menggunakan bahasa yang sederhana atau menalarkan pikiran kita,agar lebih mudah di pahami oleh orang awam .di atas sudah di jelaskan setiap paradigma (cara/pola pikir)memiliki perspektif yang berbeda dalam memandang Realitas.
Nama : Selvi Permata Sari
ReplyDeleteNIM : 20702010047
Prodi : Ilmu Komunikasi (reguler pagi)
Manurut saya paradigma yang dipakai oleh dosen dalam video di atas ialah paradigma positivisme yang selalu dilekatkan dengan paradigma objektif, sedangkan mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme dan kritis yang selalu dilekatkan dengan paradigma subjektif/interpretif. Menurut saya cara pandang yang mudah dipahami ialah cara pandang mahasiswa, karna mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme. komunikasi yang mudah dipahami karna menggunakan bahasa yang mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun
Nama : Karan Havinas
ReplyDeleteDosen lebih mendefinisikan sesuai dengan apa yang ada di dalam buku sedangkan mahasiswa tersebut lebih mendefinisikan sesuai dengan bahasa yang simpel dan mudah dimengerti
Nama :Windo
ReplyDeleteNIM : Belum Punya
Prodi : Ilmu Komunikasi (Reguler Pagi)
Menurut saya, paradigma yamg digunakan dosen dalam film tersebut yaitu paradigma objektif /positivistik karena dosen tersebut meminta penjelasan secara terinci, dengan fakta - fakta dan data sesuai dengan pengertian ap itu "mesin"
Sedangkan paradigma yang digunakan mahasiswa tersebut yaitu paradigma subjektif / interpretif, dimana mahasiswa tersebut menjelaskan pengertian 'mesin' menurut pendapat pribadi dan melihat keadaan sekitar.
Cara pandang yang mudah di pahami yaitu cara pandang mahasiswa menggunakan paradigma subjektif / interpretif. Karena penjelasan serta bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat awam.
Nama : Tintus Arian Wibowo
ReplyDeleteNim. : ..
Prodi: Ilmu komunikasi
Perbedaan sudut pandang mahasiswa konstruktivisme
Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas ‘socially meaningful action’ melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang alamiah, agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor sosial mencipta dan memelihara dunia sosial. Sedangaka sudut pandang dosen Teori Kritis Mentakrifkan ilmu sosial sebagai proses kritis mengungkap ‘the real structure’ dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakkan dunia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek penelitian
Menurut saya sudut pemikiran yang mudah dipahami oleh orang awam sudut pandang mahasiswa karena mahasiswa mengunakan paradigma konstruktivisme. Komunikasi yang mudah dipahami
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Natasyah
ReplyDeleteNIM : 20702010064
Fakultas : ilmu komunikasi
Cara berfikir dosennya memakai paradigma objektif yang kebenaran realitas dapat dicapai berdasarkan probabilitas,
Sedangkan Mahasiswa memakai paradigma subjektif yang kebenaran realitas bersifat relatif berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan individu.
Cara berfikir yang mudah diterima awam adalah cara berfikir mahasiswa
NAMA :IMAM MUKHYIDDIN
ReplyDeleteNIM :20702010075
KELAS:leguler pagi
Menurut saya pada film yang saya tonton pada menit 22:10 sampai menit 25:25 saya meyimpulkan bahwa jawaban mahasiswa la yang mudah di pahami. karena dia menjelaskan secara siknifikan dan rinci.sehingga yang mendengar mudah untuk memahami tanpa haru memaparkan penjelasan dari mesin secara berlebih,
Nama : Muhammad Habib
ReplyDeleteNIM : 20702010022
Prodi: Ilmu Komunikasi
Menurut saya paradigma (cara berfikir) antara dosen dan mahasiswa ialah pradigma mahasiswa yang mudah dipahami
oleh orang awam karena kalimat / ucapannya sudah di sederhana kan agar mudah di pahami oleh orang-orang awam bukan karena mahasiswa itu tidak bisa menjelaskan secara spesifik dan prespektif kritis agar menyesuaikan waktu dan tempat .
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama:Septian Patria ayu
NIM:20703010042
Pendapat dari saya tentang Vidio di atas
Menurut saya paradigma yang mudah di pahami sama orang awan adalah paradigma dari mahasiswa karnh pendapat dari mahaswa yang di jelaskannya itu lebih mudah di cerna sama orang orang awan,karna bahasa yang di gunakan mahasiswa tersebut bahasa yang sederhana dia menjelaskan tentang definisi mesih dan menjelaskan tentang contohnya yang biasanya di gunakan dalam kehidupan sehari hari,seperti kalkulator dll,jadi saya lebih suka penjelasan dari mahasiswa yang menggunakan paradigma konstruktivisme ,pendapat yang lebih mudah di pahami dan di mengerti
Nama : Ika fauziah Ramadhani
ReplyDeleteNIM : 20702010009
Prodi : Ilmu komunikasi
Menurut saya paradigma dosen tersebut adalah paradigma objektif yang mana dosen tersebut begitu terpaku pada defeni sebenarnya dari mesin. Sedangkan mahasiswa tersebut menggunakan paradigma subjektif yang berasal dari pengamatan langsung yang sesuai dengan apa yang terjadi dalam kehidupan.
Dan cara pandang yang akan mudah dipahami oleh orang awam adalah cara pandang dari mahasiswa tersebut karena penjelasannya lebih mudah dipahami dan lebih realistis.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: Uli Ulandari
ReplyDeleteNim: 20702010021
Prodi: ilmu komunikasi
Perbedaan paradigma ( cara berpikir) sang dosen yaitu dengan cara objektif bersifat nyata kebenaran realitas.sang dosen menilai penjelasan dibuku merupakan suatu yang sudah benar kenyataan nya.Sedangkan cara pandang yang mudah dipahami orang awam menurut saya apa yang dijelaskan mahasiswa yang dibilang dosen tersebut idiot.karena dia menerangkan bahwa mesin digunakan untuk mengurangi keteledoran manusia serta apa yang meringankan kerja manusia ialah mesin.dia menerangkan dgn cara sederhana dan memberikan conroh- contoh kegunaan mesin
Nama :Destiana
ReplyDeleteNIM :20702010033
Prodi:ilmu komunikasi(reg.pagi)
Menurut saya perbedaan paradigma(cara berpikir) dosen dan mahasiswa dalam fi lm tersebut dosen menggunakan paradigma objektif yg lebih menerima defini yang ada tertera dibuku, sedangkan mahasiswa tersebut menggunakan paradigma subjektif yg lebih sederhana dalam menjelaskan definisi yang dimaksud.
Paradigma yang lebih mudah dipahami yaitu oleh mahasiswa yang menggunakan penjelasan sederhana dan logis sehingga lebih mudah dipahami oleh orang awam.
Nama:Monica Selvia
ReplyDeleteNIM:20702010014
Prodi:ilmu komunikasi
Setelah saya tonton flim tersebut Menurut saya dosen paradigma atau cara pikir dosen dan mahasiswa
Saya lebih suka dengan penjelasan mahasiswa karena ia menjelaskan dgn mudah di pahami di mengerti walaupun sebenarnya ia tahu apa definisi yang maksud dosen tersebut.sedangkan dosen lebih fokus ke definisi yang tercantum dalam buku dan harus sama dengan yang di definisikan di dalam buku.
Semua tidak salah bagi saya karena kita harus tau terlebih dahulu definisi di buku.setelah itu baru kita simpulkan
Nama : Tiara
ReplyDeleteProdi : ilmu komunikasi (reguler pagi)
NIM : 20702010076
Paradigma (cara berpikir) dosen yaitu kebenaran realitas yang dicapai berdasarkan probabilitas semata atau objektif dari buku tersebut. Sedangkan mahasiswa menjelaskan dengan cara yang sederhana agar orang awam lebih mudah memahaminya bahkan dia memasukkan berbagai contoh mesin di kehidupan sehari-hari seperti "saat gerah! Tekan tombol, angin bertiup, kipas angin adalah mesin. -menghitung dalam waktu singkat, kalkulator adalah mesin" ujar mahasiswa.
Nama:Monica Selvia
ReplyDeleteNIM:20702010014
Prodi:ilmu komunikasi
Setelah saya tonton flim tersebut Menurut saya dosen paradigma atau cara pikir dosen dan mahasiswa
Saya lebih suka dengan penjelasan mahasiswa karena ia menjelaskan dgn mudah di pahami di mengerti walaupun sebenarnya ia tahu apa definisi yang maksud dosen tersebut.sedangkan dosen lebih fokus ke definisi yang tercantum dalam buku dan harus sama dengan yang di definisikan di dalam buku.
Semua tidak salah bagi saya karena kita harus tau terlebih dahulu definisi di buku.setelah itu baru kita simpulkan
Nama: Dewi Salma Fauziya
ReplyDeleteNIM : 20702010034
Prodi: Ilmu Komunikasi (Reg.Pagi)
Cara berfikir orang awam itu
1. Sering tidak rasional
2. Berfikir berdasarkan pribadinya sendiri
3. Berfikir tidak faktual atau hanya kira2
Nama:Maita pitasari
ReplyDeleteNim :20702010036
Manurut saya paradigma (cara pikir) dosen dan mahasiswa Ialah paradigma objektif yang mudah dipahami secara umum,sedangkan pemikiran dosen ialah paradigma subjektif yang rumit dipahami secara umum
Nama :Muhammad Ihsan Prayoga
ReplyDeleteNIM :20702010011
Prodi :Ilmu komunikasi
Perbedaan sudut pandang mahasiswa dan dosen
Pemikiran dari seorang mahasiswa itu menjelaskan memakai paradigma subjektif yang bisa dipahaminya sendiri
Sedangkan seorang dosen memakai paradigma objektif yang bisa dipahami oleh umum atau mahasiswa.
Nama: Bella frastyawati
ReplyDeleteNIM: belum punya
Prodi: Ilmu Komunikasi (Reg Pagi)
Jwb:
Pendapat saya paradigma yang dipakai oleh dosen dalam video di atas yaitu paradigma positivisme yang selalu dilekatkan dengan paradigma objektif, dan mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme dan kritis yang selalu dilekatkan dengan paradigma subjektif/interpretif. Menurut saya cara pandang yang mudah dimengerti yaitu cara pandang mahasiswa, karna mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme, komunikasi yang mudah dipahami oleh siapa saja bahkan oleh orang awam.
Nama:Suryaningsih
ReplyDeleteNim:20702010010
Menurut saya paradigma atau cara dosen lebih memahami ke dalam isi buku yg kebenaran nya secara realitas,sedangkan mahasiswa tersebut menjelaskan dengan caranya seperti seperti orang awam pada umumnya, yg mudah dimengerti dan dipahami kebenaran realitas bersifat relatif berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan individu.
Nama:Sefta hardayanti
ReplyDeleteNim :20702010026
Prodi:Ilmu Komunikasi (reguler)
Perbedaan paradigma (cara pikir) seseorang dosen dan mahasiswanya. Dosen menggunakan paradigma objektif/positivistik dan mahasiswa menggunakan paradigma subjektif/interaktif ,dari sini kita tahu bahwa cara pandang yg berbeda antara dosen dan mahasiswa tersebut ingin berkomunikasi yang mudah di pahami oleh semua seperti orang awam.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama :Rahmat Hidayat
ReplyDeleteNim :20702010089
Prodi: ilmu komunikasi
Perbedaan paradigma dosen dengan mahasiswa adalah dosen lebih kepada mendefinisikan sesuai dengan yang ada di buku yang kebenaranya realitas sedangkan mahasiswa mendefinisikan yang ada di buku dengan bahasa yang sederhana
Menurut saya paradigma yang mudah di terima adalah yang mahasiswa karena dia menjelaskan dengan bahasa yang sederhana yang mudah di pahami dan dimengerti
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteManurut saya paradigma (cara pikir) dosen dan mahasiswa Ialah paradigma objektif yang mudah dipahami secara umum,sedangkan pemikiran dosen ialah paradigma subjektif yang rumit dipahami secara umum dan cara pandang yang mudah dimengerti yaitu cara pandang mahasiswa, karna mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme, komunikasi yang mudah dipahami oleh siapa saja bahkan oleh orang awam.
ReplyDeleteNama : aleiya bahsin
ReplyDeleteJurusan : ilmu komunikasi
Kelas : reg pagi
Menurut saya sang guru dan sang murid memiliki perbedaan cara fikir dan pemahaman yang berbeda, sang dosen memiliki cara fikir yang sulit dan susah difahami dan sang murid memiliki jalan fikir yang mudah sehingga mudah difahami namun sang gurunya salah dalam memahaminya dan sang murid juga tidak berusaha untuk memahami gurunya
Nama : Fitya Rahma
ReplyDeleteKelas : Karyawan
NIM : 20702010090
Menurut saya paradigma cara berfikir mahasiswa yang pertama menjawab itu bisa di fahami oleh orang awam , karena dia mencontohkan apa itu mesin dengan contoh2 yang di sebutnya sehingga orang awam lebih mudah mengerti apa itu mesin , sedangkan dosennya berharap seperti jawaban mahasiswa yang kedua jawabannya begitu realistis dan memang itu defenisi mesin sesungguhnya tetapi sebagian orang awam pasti banyak yang tidak mengerti , jadi lebih sederharna lah mahasiswa yang pertama dia memahami apa itu mesin dan memberi contoh bagaimana cara mesin itu bekerja, sedangkan cara berfikir dosen itu memang sangat real seperti yang ada dalam buku tetapi sangat rumit bagi orang awam untuk di fahami .
Nama : Ramanda
ReplyDeleteNim : 20702010006
Prodi : Ilmu Komunikasi (Karyawan)
Paradigma atau cara berfikir yang terdapat di dalam video atau yang digunakan dosen Menurut saya,adalah paradigma objektif atau positivistik karena dosen tersebut meminta penjelasan dari Pengertian Apa Itu Mesin ?,
Sedangkan paradigma yang digunakan mahasiswa tersebut yaitu paradigma subjektif / interpretif, dimana mahasiswa tersebut menjelaskan pengertian 'mesin' menurut pendapat pribadi tanpa melihat buku dan melihat keadaan sekitar.
Cara pandang yang mudah di pahami yaitu cara pandang mahasiswa menggunakan paradigma subjektif / interpretif. Karena penjelasan serta bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat awam.
Nama :Ani sagita
ReplyDeleteNIM :20702010060
Menurut saya cara berpikir antara sang dosen dengan mahasiswa tersebut berbeda.sang dosen memiliki paradigma objektif sedangkan si mahasiswa memiliki paradigma kritis karena menafsirkan sesuatu secara sederhana (konstruktivisme).cara pikir yang mudah diterima oleh orang awam adalah cara pikir si mahasiswa karena dia menafsirkan sesuatu dengan cara yg agar orang lain mudah memahaminya.
Intan oktaviani 20702010038
ReplyDeleteKelas karyawan
Menurut saya mengenai video tsb paradigma yang digunakan adalah paradigma subjektif dan kritis digunakan sebagai landasan penelitian kualitatif. perspektif subjektif dan kritis sama-sama memandang bahwa suatu penelitian tidak pernah dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang melekat pada diri peneliti dalam konteks tertentu sehingga peneliti dianggap sebagai instrumen utama penelitian untuk melakukan penafsiran dan konstruksi makna secara subjektif dan tidak ada standar yang baku. perspektif subjektif dan kritis, analisis teori kritis lebih menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna baik secara historis maupun institusional, sedangkan pandangan subjektif kurang sensitif akan hal tersebut. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.
cara berpikir dosen yaitu perspektif objektif bersifat nyata kebenaran realitas.kemudian mahasiswa harus kritis utk menerima pembelajaran yg diberikan oleh dosen. Dosennya jg harus lebih menyesuaikan cara pandangan dg kalimat yg lebih sederhana jgn terlalu rumit utk dipahami apalagi utk org awam yg lain...
Nama : yarli rhomadon wiranto
ReplyDeleteNim :20702010013
Prodi : ilmu komunikasi
Menurut saya paradigma orang dalam berpikir itu berbeda2,sama halnya dalam menafsirkan sesuatu.
Seperti halnya dalam vidio tersebut dimana seorang mahasiswa mendefinisikan apa itu mesin,mahasiswa yg satu menjabarkan dengan mendifinisakan arti luar dr mesian dan menggambarkan bayangan dr mesin tersebut. Sedangkan menurut mahasiswa satu lagi mendifinisikan mesin menurut buku dan itu dianggap benar dan he at oleh dosen tersebut.
Nama: Ani kristin
ReplyDeleteKelas:karyawan
Prodi:Ilmu komunikasi
Menurut paradigma tersebut
Cara pemikirian mahasiswa tersebut berbeda karena paradigma objektif yang mudah dipahami secara umum,sedangkan pemikiran dosen ialah paradigma subjektif yang rumit dipahami.
karena mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme, komunikasi yang mudah dipahami oleh siapa saja bahkan oleh orang awam.
Nama : Candra saputra
ReplyDeleteNim : 20702010045
Kelas : karyawan
Prodi : Ilmu komunikasi
mengacu pada paradigma ini, mahasiswa menjadi titik sentral dalam ... Cara belajar mereka masih seperti ketika ... lebih banyak mendorong dosen memberi kesempatan mahasiswa belajar ... Dari hasil penelitian tersebut dapat dipahami.Dan sebagaimana sebagai mahasiswa yang pstinya harus menerima tugas dari dosen dan mengerjakannya,,,,kita sebagai mahasiwa harus mematuhi perintah tersebut karna kita adalah mahasiswa perlu bimbingan dari sang dosen terima kasih������
Nama : fitri febriani
ReplyDeleteNim : 20702010005
Prodi: ilmu komunikasi
Dari cupilikan film di atas dapat disimpulkan menurut saya. Dosen meminta kepada mahasiswa untuk mendefinisikan tentang mesin, salah satu mahasiswa bernama rancho menjelaskan bahwa apapun yg bisa meringankan pekerjaan manusia maka itu mesin, sedangkan dosen ingin dia mendefinisikan mesin secara benar seperti yg sudah ada di buku. Jadi dosen menggunakan paradigma objektif yg sesuai dengan hukum2 yg tertulis di buku sedangkan salahsatu mahasiswanya menggunakan paradigma subjektif yg berdasarkan pemikiran dan pemahamannya dalam bentuk yg sederhana.Disini jg ada pelajaran yg saya ambil dari rancho "selagi kita mau berusaha untuk belajar kenapa harus menunggu, krna belajar bisa dimanapun.
Nama :Muhammad Rizki Ananda
ReplyDeleteProdi: Ilmu komunikasi
Kelas: Karyawan
Dalam vidio tersebut memperlihatkan seorang dosen dan mahasiswa sedang berdisuki ,mahasiswa yang di pilih dosen untuk menjawab pertanyaan sang dosen tersebut menjelaskan tentang mesin dengan gaya bahasa yang sudah di sederhanakan ,tetapi sang dosen mengganggap itu suatu ucapan yang kurang sopan. Bagi saya pernyataan mahasiswa itu lebih bisa di terima masyarakat umum dari pada jawaban sang dosen tersebut . Terimakasih
Nama:Erwin alvarisi
ReplyDeleteProdi: ilmu komunikasi
Kelas: karyawan
Manurut saya paradigma yang dipakai oleh dosen dalam video di atas ialah paradigma positivisme yang selalu dilekatkan dengan paradigma objektif, sedangkan mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme dan kritis yang selalu dilekatkan dengan paradigma subjektif/interpretif. Menurut saya cara pandang yang mudah dipahami ialah cara pandang mahasiswa, karna mahasiswa menggunakan paradigma konstruktivisme. komunikasi yang mudah dipahami karna menggunakan bahasa yang mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun
Nama :Eko Arie Prasetya
ReplyDeleteNIM. : 20702010008
Mk. : Filsafat Ilmu Komunikasi
Kelas : Karyawam smster I
Hindari istilah-istilah yang tidak populer atau istilah yang sudah klise alias terlalu banyak dipakai. Bicaralah sesuai dengan kondisi atau latar belakang orang yang dihadapi.
Menurut Saya bahasa yg di gunakan oleh mahasiswa sangat dapat diterima oleh orang awam, secara individu mahasiswa sudah sangat menyederhanakan bahasa komunikasinya agar dapat lebih dipahami secara konstan oleh lawan bicara.
Nama: Hidayat
ReplyDeleteNim: 20702010003
Matakuliah: Filsafat Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu: Herdiansyah Amanu, M.I.Kom
Film ini sangat bagus utk masyarakat luas khususnya didunia pendidikan, dimenit 23 tersebut sang mahasiswa menjelas pada dosennya bahwa mesin adalah segalanya bagi manusia tombol yg ada pada remote tinggal ditekan saja semua itu sangat membantu manusia dizaman sekarang ini dan penjelasan lainnya adalah tentang makna buku, buku adalah segalah sama seperti mesin tadi sangat dibutuhkan bagi manusia tapi hal lainnya antara buku dan mesin sangat berbeda dengan mesin karena dijelaskan disini buku sebagai referensi dan disimpulkan juga jelas buku adalah segalanya.
Nama : Asri Firmansyah
ReplyDeleteNim : 20702010001
Menurut saya pembelajaran melalui video ini, sangat di terima oleh orang awam, paradigma objektif yang kebenaran realitas dapat dicapai berdasarkan probabilitas dan kebenarannya pun bersifat relatif sesuai konteks spesifik menilainya dan dinilai relevan.
Nama : Herawan Fatoni
ReplyDeleteMenurut saya, paradigma yamg digunakan dosen dalam film tersebut yaitu paradigma objektif /positivistik karena dosen tersebut meminta penjelasan secara terinci, dengan fakta - fakta dan data sesuai dengan pengertian ap itu "mesin"
Sedangkan paradigma yang digunakan mahasiswa tersebut yaitu paradigma subjektif / interpretif, dimana mahasiswa tersebut menjelaskan pengertian 'mesin' menurut pendapat pribadi dan melihat keadaan sekitar.
Cara pandang yang mudah di pahami yaitu cara pandang mahasiswa menggunakan paradigma subjektif / interpretif. Karena penjelasan serta bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat awam.
Menurut saya pembelajaran yg terdapat di vidio tersebut lebih di mengerti dengan pemikiran mahasiswanya terimakasih.
ReplyDeleteNama/nim: king power stoper/20702010068
ReplyDeleteMenurut saya pembelajaran yg terdapat di vidio tersebut lebih di mengerti dengan pemikiran mahasiswanya terimakasih.
Nama: Lia iaka oktarina
ReplyDeleteNim: 20702010065
Menurut saya,paradigma yang digunakan dosen didalam film tersebut yaitu paradigma objektif/ positivistik sedangkan mahasiswa yaitu paradigma subjektif/interpretif.
Cara pandang yang mudah dipahami oleh orang awam yaitu ,Mahasiswa ,walaupun ia tidak menjawab definisi tentang mesin itu secara spesifik dan prespektif bukan berarti ia tidak tahu arti definisi mesin yg ada dibuku,namun ia ingin menyampaikan cara pandangnya tentang pola pikir yg paling sederhana tentang definisi mesin itu kedalam kehidupan rutinitasnya sehari hari. agar orang awam mudah paham dan mudah dimengerti
Nama : Lia iska oktarina
ReplyDeleteNim :20702010065
Prodi:ilmu komunikasi
Menurut saya,paradigma yang digunakan dosen didalam film tersebut yaitu paradigma objektif /positivistik sedangkan mahasiswa yaitu paradigma subjektif /interpretif.
Cara pandang yang mudah dipahami oleh orang awam yaitu mahasiswa.
Walaupun ia tidak menjawab definisi tentang mesin itu secara spesifik dan prespektif,bukan bearti ia tidak tahu arti definisi mesin yang ada dibuku,namun ia ingin menyampaikan cara pandang nya tentang pola fikir yang paling sederhana tentang definisi mesin itu kedalam kehidupan dan rutinitasnya sehari hari,agar orang awam mudah paham dan mudah mengerti
dedek jusitira sunanta 272010012
ReplyDeleteParadigma Ilmu Komunikasi
a) Klasik
Paradigma ilmu komunikasi klasik adalah paradigma komunikasi yang menempatkan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam dan fisika sebagai sebuah metode yang tersusun secara rapi dan sistematis agar kita dapat menghubungkan antara logika ataupun penalaran deduktif dengan pengamatan yang bersifat empiris dalam tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari adanya gejala-gejala sosial yang ingin kita cari kebenarannya.
b) Kritis
Paradigma ilmu komunikasi kritis adalah paradigma komunikasi yang menganggap bahwa ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkap kenyataan-kenyataan serta fenomena-fenomena sosial yang terjadi.
c) Konstruktivisme
Paradigma ilmu komunikasi konstruktivisme adalah paradigma komunikasi yang memandang bahwa ilmu sosial itu sebagai suatu analisis sistematis terhadap adanya aksi-aksi ataupun tindakan-tindakan sosial antara peneliti dengan subjek yang akan diteliti. Teori-Teori Komunikasi
a) Teori Umum
1. Teori Fungsional dan Struktural
Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai bagian-bagian ataupun sub-sub sistem yang mana masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda.
2. Teori Behavioral dan Kognitif
Dalam teori ini yang menjadi fokus utama kajian pengamatannya adalah diri manusia secara individual. Selain itu yang terkenal dalam teori ini adalah teori stimulus dan respon.
3. Teori Konvensional dan Interaksional
Teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang sifatnya membangun, memelihara, mengubah kebiasaan tertentu, termasuk bahasa dan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi.
Dalam teori ini komunikasi berfungsi sebagai alat perekat dalam masyarakat. Selain itu dalam teori ini makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi.
4. Teori Kritis dan Interpretatif
Dalam teori ini yang menjadi penekanannya terletak pada peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual dan konsep kunci dalam teori.Interpretif berarti pemahaman yang berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan.
Nama : Devi Juanda
ReplyDeleteNIM : 20702010019
Prodi : ilmu komunikasi
Kelas : karyawan
Paradigma (cara berpikir) dosen yaitu kebenaran realitas yang dicapai berdasarkan probabilitas semata atau objektif dari buku tersebut. Sedangkan mahasiswa menjelaskan dengan cara yang sederhana agar orang awam lebih mudah memahaminya bahkan dia memasukkan berbagai contoh mesin di kehidupan sehari-hari seperti "saat gerah! Tekan tombol, angin bertiup, kipas angin adalah mesin. -menghitung dalam waktu singkat, kalkulator adalah mesin" ujar mahasiswa.
Nama:Rio pratama
ReplyDeleteNim:20702010087
Reguler sore
Menurut saya, pembelajaran melalui video tersebut mudah di pahami karena mahasiswa menjelaskan dengan bahasa sehari-hari yang mudah di pahami dan mudah di mengerti oleh masyarakat awam.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Putri Utami
ReplyDeleteNim : 20702010086
Prodi : Ilmu Komunikasi
Kelas : Karyawan
Menurut saya paradigma ( cara berpikir ) antara dosen dan mahasiswa yang saya tonton adalah paradigma yang dipakai oleh dosen tersebut merupakan paradigma positivsme jenis positifisme diri yaitu mempercayai bahwa realitas dan kebenaran dari suatu fenomena bersifat tunggal. Realitas tersebut dapat diukur menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Sedangkan mahasiswa tersebut memakai paradigma konstruktivisme, paradigma paradigma konstruktivisme berkebalikan dengan positivisme, konstruktivisme justru menganggap bahwa tidak ada realitas ataupun kebenaran tunggal. Realitas sosial diinterprestasikan oleh individu maupun kelompok sehingga hasil yang didapatkan akan beragam.
Menurut saya Ya cara pandang yang lebih mudah dipahami atau diterima oleh orang awam adalah yang dipakai oleh mahasiswa tersebut yaitu paradigma konstruktivisme
Nama: Muhammad sahrul
ReplyDeleteNim :20702010088
Setelah saya menyimak video tersebut, menurut saya perbedaan paradigma anatara dosen dan mahasiswa ialah
Menurut saya paradigma yang digunakan dosen tersebut adalah paradigma objektif yang dimana menurutnya definisi mesin yang terpaku apa yang dijelaskan di dalam buku. Sedangkan sang mahasiswa menggunakan paradigma subjektif yang dimana dia menjelaskan defini mesin dengan cara yang sederhana dan tidak terpaku pada buku.
Menurut saya paradigma yang mudah dipahami adalah paradigma mahasiswa karena cara dia menyampaikan definisi mesin menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas sehingga orang awam bisa memahami dengan sangat mudah
Nama : Crisye
ReplyDeleteNim : 20702010059
Prodi: Ilmu komunikasi
Kelas: Karyawan
Paradigma (cara berpikir) dosen yaitu kebenaran realitas yang dicapai berdasarkan probabilitas semata atau objektif dari buku tersebut. Sedangkan mahasiswa menjelaskan dengan cara yang sederhana agar orang awam lebih mudah memahaminya bahkan dia memasukkan berbagai contoh mesin di kehidupan sehari-hari seperti "saat gerah! Tekan tombol, angin bertiup, kipas angin adalah mesin. -menghitung dalam waktu singkat, kalkulator adalah mesin" ujar mahasiswa.
Nama : Agung apri Wijaya Kusuma
ReplyDeleteNim. : 20702010074
Prodi: ilmu komunikasi
Kelas karyawan
Menurut saya paradigma ( cara berpikir ) antara dosen dan mahasiswa tersebut adalah paradigma subjektif dan kritis digunakan sebagai landasan penelitian kualitatif. Dan menurut opini saya opini yang lebih mudah di mengerti oleh orang awam yaitu opini mahasiswa tersebut karena penjelasan nya lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang awam walaupun pemikiran nya tidak sejalan dengan dosen tersebut.
Nama :Levi afriandi
ReplyDeleteNIM. :20702010095
Prodi:ilmu komunikasi
Kelas :Karyawan
Paradigma (cara berpikir) dosen yaitu kebenaran realitas yang dicapai berdasarkan probabilitas semata atau objektif dari buku tersebut. Sedangkan mahasiswa menjelaskan dengan cara yang sederhana agar orang awam lebih mudah memahaminya bahkan dia memasukkan berbagai contoh mesin di kehidupan sehari-hari seperti "saat gerah! Tekan tombol, angin bertiup, kipas angin adalah mesin. -menghitung dalam waktu singkat, kalkulator adalah mesin" ujar mahasiswa.
Nama :andico pratama
ReplyDeleteProdi:ilmu komonikasi
Kelas:karyawan
1.Paradigma (cara berfikir) yang saya ambil dari sana adalah jangan terfokus dengan cara menghafal karna kita tidak akan sanggup untuk menghafal semua isi pada buku itu tapi pahami la apa tujuan dan maksud dari isi buku tersebut
2.pengertian tentang suatu hal itu tergantung dari pemikiran kita contoh nya mobil bagi orang kaya yang mempunyai banyak uang itu hanya sekedar alat tapi bagi orang miskin yang tidak mempunyai uang mobil adalah barang mewah
3.hidup la dan nikmati hidup dengan cara mu jangan terkekang pada suatu paksaan yang membuat mu seakan di penjara
Nama : pahira tiara
ReplyDeleteNim : 20702010004
Prodi : ilmu komunikasi
Kelas : karyawan
Dari video yang saya simak, saya menyimpulkan bahwa paradigma (pola pikir) dari sang dosen adalah persfektif subjektive. Karena dia mengatakan mahasiswa kedua yang menjawab definisi mesin sesuai dengan isi buku "hebat". Sedangkan mahasiswa satunya lagi menjawab pertanyaan tersebut dengan lebih sederhana tidak diterima oleh dosennya karena mahasiswanya yang satu ini menjawab tidak sesuai dengan isi buku. Namun menurut saya pemikiran dari mahasiswaini lebih mudah dipahami. Karena dia menyimpulkan definisi mesin dari kehidupan dan tidak terpaku pada buku,sehingga orang awam pasti lebih mudah paham.
Nama :Rian Anggara
ReplyDeleteNim :20702010097
Prodi:Ilmu Komunikasi
Kelas:Karyawan
Dari video diatas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan paradigma(cara berpikir) dosen dan mahasiswa, dosen memiliki paradigma objektif menafsirkan bagaimana definisi yang ada pada buku secara rinci , sedangkan si mahasiswa memiliki paradigma kritis karena menafsirkan sesuatu secara sederhana (konstruktivisme).cara pikir yang mudah diterima oleh orang awam atau yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.